Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, secara tegas mengimbau akan pentingnya kontribusi pemuda dalam mempercepat pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Dorongan ini menjadi bagian integral dari strategi besar pemerintah untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Lestari Moerdijat meyakini bahwa kontribusi pemuda adalah kekuatan pendorong utama yang belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk kemajuan UMKM.
Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat, menyampaikan pandangannya ini dalam sebuah diskusi daring yang diselenggarakan pada hari Selasa, 2 April 2024, pukul 10.00 WIB. Diskusi tersebut mengangkat tema ‘Generasi Muda dan Inovasi UMKM untuk Ekonomi Bangsa’, dan dihadiri oleh berbagai pakar ekonomi, akademisi, serta perwakilan organisasi kepemudaan. Beliau menyoroti data bahwa pada tahun 2023, pemerintah memperkirakan terdapat sekitar 66,3 juta jiwa generasi muda berusia 15-30 tahun di Indonesia. “Potensi demografi ini adalah kekuatan luar biasa yang harus kita berdayakan melalui kontribusi pemuda di sektor UMKM,” ujarnya dengan tegas.
Pemerintah sendiri telah menetapkan target ambisius untuk menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru melalui pengembangan sektor UMKM hingga tahun 2024. Target ini sangat mungkin tercapai dengan melibatkan secara aktif kontribusi pemuda, terutama mengingat keahlian mereka dalam memanfaatkan teknologi digital dan inovasi. Lestari juga menekankan pentingnya inovasi, adaptasi, dan kolaborasi sebagai pilar utama agar sektor UMKM dapat bertahan dan tumbuh di tengah dinamika pasar yang kompetitif. “Generasi muda memiliki daya kreativitas dan kecepatan adaptasi terhadap perubahan teknologi yang sangat tinggi, ini adalah modal berharga bagi UMKM untuk melakukan lompatan besar,” imbuhnya.
Untuk mengoptimalkan peran serta generasi muda, Lestari Moerdijat juga menyoroti pentingnya penanaman jiwa kewirausahaan sejak dini dalam sistem pendidikan. Pengembangan kurikulum yang mendukung pola pikir wirausaha dan penyediaan program inkubasi bisnis bagi pelajar dan mahasiswa menjadi prioritas. Selain itu, kolaborasi yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan institusi pendidikan juga menjadi krusial untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan.
Dengan semangat kewirausahaan dan kemampuan beradaptasi, kontribusi pemuda diharapkan mampu membawa UMKM Indonesia naik kelas, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga merambah pasar global. Dengan demikian, partisipasi aktif mereka akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan, memastikan masa depan ekonomi yang lebih cerah bagi Indonesia.