Mental Sehat, Hidup Hebat: Prioritas Gen Z di Era Modern

Generasi Z, yang mencakup mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, tumbuh di era digital yang serba cepat, penuh informasi, dan terkadang, tekanan yang tak terhindarkan. Berbeda dengan generasi sebelumnya, bagi Gen Z, menjaga mental sehat bukan lagi sekadar pilihan, melainkan prioritas utama dalam menjalani hidup hebat. Mereka lebih terbuka dalam membicarakan isu-isu kesehatan mental dan secara aktif mencari cara untuk mengelola stres serta kecemasan yang kerap muncul dari tuntutan lingkungan modern.

Kesadaran akan pentingnya mental sehat ini terlihat dari berbagai inisiatif yang mereka lakukan. Gen Z banyak menggunakan platform media sosial tidak hanya untuk bersosialisasi, tetapi juga sebagai ruang aman untuk berbagi pengalaman dan mencari dukungan terkait kesehatan mental. Sebagai contoh, pada hari Selasa, 9 September 2025, pukul 16.00 WIB, Komunitas Peduli Jiwa Muda mengadakan sesi diskusi daring melalui platform video conference yang dihadiri oleh ratusan remaja dan dewasa muda dari seluruh Indonesia. Diskusi ini berfokus pada strategi mengatasi burnout di kalangan pelajar dan pekerja muda, menunjukkan bagaimana mental sehat menjadi topik relevan bagi mereka.

Tekanan akademik, ekspektasi karier, dan perbandingan sosial di media daring seringkali menjadi pemicu stres bagi Gen Z. Namun, alih-alih menyembunyikannya, mereka memilih untuk berbicara. Mereka tidak ragu mencari bantuan profesional, memanfaatkan aplikasi meditasi, atau bergabung dengan kelompok dukungan sebaya. Pada tanggal 15 Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Kesehatan Mental Sedunia, Pusat Layanan Konseling Remaja di bawah naungan Dinas Sosial Kota Yogyakarta melaporkan peningkatan 40% jumlah Gen Z yang mencari konseling dibandingkan tahun sebelumnya, mengindikasikan bahwa stigma terhadap isu kesehatan mental mulai memudar di kalangan mereka. Data ini disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial setempat, Bapak Bambang Suryo.

Pentingnya menjaga mental sehat juga mulai diakui di lingkungan pendidikan dan kerja. Banyak institusi kini mulai menyediakan layanan konseling dan program kesejahteraan bagi mahasiswa dan karyawan Gen Z, menyadari bahwa produktivitas dan kebahagiaan mereka sangat bergantung pada kondisi mental yang stabil. Polsek setempat pun telah menjalin kerja sama dengan beberapa sekolah untuk memberikan sosialisasi tentang bahaya cyberbullying dan dampaknya terhadap kesehatan mental remaja, menyadari peran mereka dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi Gen Z.

Singkatnya, bagi Gen Z, mental sehat adalah fondasi untuk mencapai potensi maksimal dan menjalani hidup yang bermakna di era modern. Kesadaran, keterbukaan, dan upaya proaktif mereka dalam menjaga kesejahteraan mental adalah cerminan dari sebuah generasi yang tidak hanya ingin sukses, tetapi juga ingin bahagia dan utuh.