Upaya kecintaan budaya wayang pada generasi muda menjadi fokus penting dalam menjaga kelestarian warisan seni adiluhung ini. Sekolah dan kampus memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam menanamkan kecintaan budaya wayang melalui berbagai program pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler. Langkah ini diharapkan mampu membentuk generasi yang tidak hanya mengenal, tetapi juga memiliki apresiasi mendalam terhadap nilai-nilai luhur yang terkandung dalam seni wayang.
Di tingkat sekolah, penanaman kecintaan budaya wayang dapat diimplementasikan melalui kurikulum seni budaya. Materi pembelajaran yang mengenalkan sejarah wayang, tokoh-tokoh penting dalam cerita wayang, serta filosofi yang terkandung di dalamnya menjadi langkah awal yang krusial. Sebagai contoh, di SD Negeri 1 Denpasar, Bali, sejak tahun ajaran 2023/2024, terdapat program “Satu Minggu Satu Cerita Wayang” di mana setiap hari Jumat, siswa mendengarkan dan mendiskusikan satu lakon wayang sederhana. Kepala Sekolah SD Negeri 1 Denpasar, Ibu Ni Made Ayu Saraswati, dalam acara peringatan Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei 2025, menyampaikan bahwa program ini efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang wayang.
Sementara itu, di lingkungan kampus, kecintaan budaya wayang diwujudkan melalui pembentukan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seni wayang. UKM ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar mendalang, membuat wayang, serta menggelar pementasan secara rutin. Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta memiliki UKM Wayang Kulit “Gadjah Mada” yang aktif mengadakan latihan setiap hari Selasa malam di Gelanggang Mahasiswa. Ketua UKM Wayang Kulit Gadjah Mada periode 2024/2025, Saudara Bagas Priambodo, menyatakan bahwa minat mahasiswa terhadap seni wayang cukup tinggi dan UKM mereka sering diundang untuk tampil di berbagai acara kampus maupun luar kampus.
Selain itu, kolaborasi antara institusi pendidikan dengan komunitas seni dan para seniman wayang juga berperan penting dalam menumbuhkan kecintaan budaya. Institut Kesenian Jakarta (IKJ), misalnya, secara rutin mengadakan workshop dan мастер-класс tentang seni pedalangan yang terbuka bagi siswa SMA/SMK dan mahasiswa. Kegiatan yang biasanya diadakan setiap bulan di Kampus IKJ Cikini ini menghadirkan dalang-dalang senior sebagai pengajar.
Dengan berbagai upaya yang terintegrasi di sekolah dan kampus, diharapkan kecintaan budaya wayang dapat tertanam kuat dalam diri generasi muda. Hal ini tidak hanya melestarikan seni wayang sebagai warisan budaya bangsa, tetapi juga membentuk karakter generasi muda yang memiliki kebanggaan terhadap identitas budaya mereka.