Literasi Keuangan: Bekal Penting Mahasiswa Berwirausaha

Dalam perjalanan menjadi wirausahawan sukses, memiliki literasi keuangan yang kuat adalah fondasi yang tak tergantikan, khususnya bagi mahasiswa yang sedang merintis usaha. Pemahaman yang mendalam tentang pengelolaan uang, investasi, dan risiko finansial akan membekali mereka untuk membuat keputusan bisnis yang cerdas dan berkelanjutan. Tanpa bekal ini, ide bisnis sehebat apa pun bisa terancam jika pengelolaan keuangannya tidak optimal.

Pentingnya literasi keuangan bagi mahasiswa wirausaha tidak hanya terbatas pada pencatatan transaksi atau penghitungan laba rugi. Lebih dari itu, literasi ini mencakup kemampuan untuk merencanakan anggaran, mengelola arus kas, memahami sumber-sumber permodalan, serta mengidentifikasi dan mengelola risiko finansial. Hal ini menjadi semakin relevan mengingat banyak mahasiswa memulai bisnis dengan modal terbatas, sehingga setiap keputusan finansial harus diperhitungkan matang-matang. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara konsisten mendorong peningkatan indeks literasi keuangan di kalangan masyarakat, termasuk mahasiswa, melalui berbagai program edukasi. Salah satu program terbaru OJK yang diluncurkan pada 15 Mei 2025 di sebuah kampus ternama, adalah “Smart Money for Youngpreneur”, yang bertujuan spesifik untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan finansial praktis.

Menguasai literasi keuangan juga berarti mampu membedakan antara kebutuhan pribadi dan kebutuhan bisnis. Banyak wirausaha muda kerap terjebak dalam mencampuradukkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha, yang berpotensi menghambat pertumbuhan bisnis dan menyulitkan evaluasi kinerja. Dengan pemahaman yang baik, mahasiswa dapat memisahkan kedua aspek ini, membuat laporan keuangan yang akurat, dan menentukan strategi investasi yang tepat untuk pengembangan usaha mereka. Misalnya, pada sebuah webinar kewirausahaan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi pada hari Minggu, 3 Maret 2025, seorang konsultan keuangan, Ibu Retno Wulandari, memberikan tips praktis tentang pengelolaan kas kecil dan pentingnya membuat proyeksi keuangan.

Selain itu, pemahaman tentang produk-produk keuangan seperti pinjaman bank, investasi saham, atau crowdfunding juga merupakan bagian integral dari literasi keuangan. Pengetahuan ini memungkinkan mahasiswa wirausaha untuk memilih opsi pendanaan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko bisnis mereka. Mereka bisa menghindari jebakan utang yang tidak perlu dan memanfaatkan instrumen keuangan untuk mengembangkan usaha secara strategis.

Dengan demikian, literasi keuangan bukan sekadar nilai tambah, melainkan kompetensi esensial bagi setiap mahasiswa yang bercita-cita menjadi wirausahawan. Pembekalan ini akan menjadi kompas yang memandu mereka dalam mengambil keputusan finansial yang tepat, memastikan keberlanjutan usaha, dan pada akhirnya, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.